Sunday, November 1, 2009

Leader Democratic Group

LEADER DEMOCRATIC GROUP
CENTERED

DUA PENDEKATAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DALAM KELOMPOK KECIL YANG SALING BERTENTANGAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

FILSAFAT DASAR

Group-Centered Leader-Guided
1. Kelompok paling effektif adalah kelompok yang anggota-anggotanya dapat menyumbangkan kemampuan maksimumnya.
2. Tingkah spontan dan kreatif anggota, dalam waktu panjang, akan sangat berguna bagi kelompok.
3. Kelompok mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan yang sehat dan mencapai solusi yang effektif terhadap masalah yang ada.
4. Kelompok dapat belajar menggunakan kemampuan masing-masing anggota bila bebas dari ketergantungan pada pemimpin formal atau otoritas lain.
5. Kelompok baru mempunyai ketrampilan dan kemampuan untuk tingkah laku yang mandiri, bertanggung jawab, tetapi takut menggunakannya.
6. Tujuan-tujuan yang ditentukan oleh kelompok, dalam waktu panjang, akan sangat menguntungkan kelompok.
7. Perubahan yang penting dan awet haruslah perubahan yang dimulai sendiri. Penolakan terhadap perubahan sering muncul dari kekuatan-kekuatan dan tekanan luar yang dibawa masuk.
8. Tujuan-tujuan demokratis tidak membenarkan cara-cara yang tidak demokratis. Tingkah laku demokratis tidak dapat diajarkan dengan metode yang tidak demokratis tetapi hanya dengan mengalami demokrasi di dalam tindakan.
9. Perubahan yang dimulai sendiri akan terjadi paling effektif di dalam wahana psikologis yang tidak mengancam dan bersifat menerima.
10. Kepemimpinan dari suatu kelompok bukanlah sifat atau fungsi khusus seseorang, tetapi dihasilkan oleh kelompok pada anggota yang paling baik memenuhi kebutuhan kelompok dengan memimpinnya di dalam arah tertentu.
11. Penyusunan suatu situasi kelompok untuk memuat “seorang pemimpin” hanyalah memberikan kepada kelompok suatu tugas tambahan, yaitu, atau mengasimilasi batas-batas yang ditetapkan oleh pemimpin atau menyingkirkan pemimpinnya (secara fisik atau psikologis) 1. Kelompok paling effektif adalah yang di dalamnya setiap anggota dapat menyumbangkan kemampuan maksimalnya.
2. Tingkah spontan dan kreatif anggota, dalam waktu panjang, akan sangat berguna bagi kelompok.
3. Kelompok-kelompok yang sudah matang mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan yang sehat dan mencapai solusi yang effektif terhadap masalah yang ada.
4. Kelompok dapat belajar menggunakan kemampuan setiap anggota dengan pertama-tama bergantung pada bimbingan pemimpin.
5. Kelompok baru mungkin tidak mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk tingkah laku yang mandiri, bertanggung jawab, maka harus diajari oleh pemimpinnya.
6. Tujuan-tujuan yang ditentukan oleh pemimpin (suatu kelompok baru) akan lebih berguna di waktu panjang, meskipun akhirnya kelompok harus menjadi cukup dewasa untuk menentukan tujuannya sendiri.
7. Perubahan dapat dibantu dengan membawa pengaruh ide, insight, dan pengetahuan pemimpin.
8. Tujuan-tujuan demokratik membenarkan penggunakan cara-cara otoritarian danmanipulatif.pemimpin harus mempertahankan otoritasnya agar dapat mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
9. Di dalam wahana yang tidak mengancam dan dapat menerima, anggota-anggota kelompok tidak cenderung berubah tanpa pengarahan tertentu dari pemimpin.
10. Kepemimpinan suatu kelompok harus diatas namakan orang yang paling mempunyai pengalaman, pengetahuan, kematangan, keterampilan, insight, etc.
11. Suatu situasi kelompok seharusnya selalu disusun sedemikian rupa sehinggga memuat “seorang pemimpin”. Kelompok-kelompok menuntut struktur, yang tanpanya akan membuat mereka gelisah.

TINGKAH LAKU UTAMA

GROUP-CENTERED
LEADER-GUIDED
1. Mengijinkan kelompok untuk mendiagnose kebutuhannya sendiri. Mencoba untuk memperlancar komunikasi di dalam kelompok selama proses ini.
2. Mengijinkan kelompok untuk merencanakan pengalamannya sendiri. Mencoba membantu komunikasi dalam proses itu.
3. Tidak mau membuat keputusan untuk kelompkl, kecuali keputusan yang membantu anggota-anggota mengumpul untuk pertama kalinya.
4. Persiapan melibatkan mengerjakan hal-hal yang memperbaiki sumbangannya bagi kelompok.
5. Mencoba melepas kedudukan istimewanya sehingga ia dapat ambil bagian di dalam pengambilan keputusan tanpa memperoleh perlakuan istimewa dari kelompok.
6. Menyerahkan tanggung jawab kepada masing-masing anggota untuk berpartisipasi. Mencoba mem-bantu kelompok mengembangkan suasana yang bebas dan menerima dengan bersifap bebas dan menerima.
7. Menentukan batas-batas dalam hal kemampuannya untuk menerima tindakan kelompok.
8. Bersedia memberi sumbangan uang seperti anggota yang lain. Mencoba menghindari pemanfaatan oleh kelompok sebagai satu-satunya nara sumber atau nara sumber utama.
9. Berusaha memahami keinginan explisit anggota agar dia berlaku dalam peran khusus trtentu, tetapi tidak selalu merasa dipaksa untuk itu.
10. Berusaha tidak mempengaruhi orang lain untuk melakukan peran khusus.

11. Berusaha untuk tidak berpikir mengatasi tingkat pemahaman eksplisit anggota kelompok, dan merasa bahwa hanya insight yang penting yang dicapai oleh anggota-anggota sendiri.
12. Berusaha untuk tidak dianggap sebagai “pemimpin”, karena percaya bahwa sejauh dianggap demikian, anggota kelompok tidak akan seutuhnya bebas dan sering bereaksi terhadap sumbangannya atau dengan submisif dan tidak kritis atau dengan kebencian dan penolakan.
13. Tidak mengambil tanggung jawab khusus karena melihat bahwa kelompok menilai hasil atau kemajuan kelompok
14. Mencoba melepaskan ‘peranan resmi’-nya agar dapat bebas menolak kebutuhan kelompok bergantung dan mengurangi kegelisahannya sendiri mengenai hasil dari tindakan kelompok.
15. Tidak mengambil tanggung jawab untuk mengusangi kegelisahan, menyelesaikan ketegangan, etc.
merasa bahwa unsur-unsur itu merupakan akibat interaksi kelompok yang tak terhindarkan.
1. Menemukan sebanyak mungkin kebutuhan kelompok, untuk menyediakan keadaan di mana kelompok dapat memperoleh yang dibutuhkannya.
2. Mernecanakan keadaan belajar khusus dan/atau pengalaman kelompok yang mungkin mendapat insight.
3. Membuat keputusan bagi kelompok bila kelompok nampak kurang matang untuk membuat keputusan yang tepat.
4. Persiapan melibatkan pengeraan hal-hal yang memperbaiki sumbangannya sendiri dan hal-hal yang dianggapnya diperlukan kelompok
5. Menggunakan pengaruh posisi status khususnya di dalam kelompok untuk menghasilkan keptusan atau membin\mbing kelompok dalam arah tertentu.
6. Mempermudah partisipasi dengan cara-cara langsung atau tidak untuk melibatkan setiap anggota di dalam kegiatan kelompok.
7. Menentukan batas-batas dalam hal yang terbaik bagi kelompok.
8. Menghendaki anggota kelompok menggunakannya sebagai nara sumber khusus, dan secara umum membiarkan diri digunakan oleh kelompok dalam cara ini.
9. Biasanya mengikuti keinginan kelompok agar ia memainkan peranan peran khusus atau berusaha meyakinkan mereka bahwa peran alinlah yang terbaik.
10. Sering mempengarhi atau secara langsung menggarap anggota untuk memainkan peran khusus tertentu.
11. Sering menafsirkan tingkah kelompok untuk memberi pengertian kepada anggota bahwa mereka tidak dapat mencapai sendiri.
12. Berusaha untuk tidak dianggap sebagai ‘pemimpin’, karena yakin bahwa, selama ia dianggap begitu, anggota kelompok tidak akan sepenuhnya bebas dan sering bereaksi terhadap sumbangannya atau submisif dan tidak kritis atau dengan permusuhan dan penolakan.
13. Tidak mengambil tanggung jawab khusus karena tahu kelompok menilai hasil atau kemajuan kelompok.
14. Mencoba melepaskan ‘peran resmi’ agar bebas menolak kebutuhan kelompok karena tergantung dan untuk mengurangi kegelisahannya sendiri atas hasil tindakan kelompok.
15. Tidak ambil tanggung jawab khusus untuk mengurangi kegelisahan, menyelesaikan ketegangan, etc. merasa unsur-unsur itu merupakan akibat tindakan kelompok yang tak terhindarkan.

FUNGSI KHUSUS PEMIMPIN BERPUSAT KELOMPOK

Peran ini secara bertahap diambil alih oleh anggota lain bila anggota-anggota melonggarkan ketergantungan awal pada pemimpin; tetapi selama tahap-tahap awal perkembangan kelompok, peran-peran ini sering dilaksanakan terutama oleh pemimpin. Maka, fungsi atau keterampilan Pemimpin-Berpusat-Kelompok adalah:

1. Keterampilan mendengar – satu-satunya fungsi terpenting pemimpin-berpusat-kelompok karena ia mempraktekkan salah satu jenis mendengarkan yang sangat khusus dan istimewa terhadap sumbangan orang lain dalam kelompok. Kemampuan ini akan membantu partisipasi anggota melalui pengurangan bahaya evaluasi. Keterampilan ini juga membuat anggota berusaha keras untuk menyatakan ide dan pendapat mereka dengan lebih jelas; membuat anggota melepaskan sikap defensif, membuka pikiran mereka terhadap pemahaman baru, berpikir lebih fleksibel, bernalar lebih effektif; mengubah pandangan mereka sendiri daripada mempertahankan dengan keras dan keras kepala bila konflik atau kontroversi muncul dan membuat anggota saling mendengarkan dengan penuh perhatian dan lebih dengan pemahaman.
2. Keterampilan menyampaikan penerimaan – fungsi penting lain pemimpin-berpusat-kelompok, yaitu menciptakan suasana yang tidak mengancam, tidak evaluatif, dan tidak menolak. Membutuhan banyak sessi sebelum orang bersedia mulai merasa diterima dan bebas dari ancaman perubahan atau evaluasi.
3. Keterampilan menghubungkan – fungsi ini penting dalam arti bahwa pemimpin-berpusat-kelompok berusaha menangkap hubungan antara komentar-komentar terpisah atau sumbangan lepas atau tak berhubungan orang lain dan kemudian menyampaikan hubungan ini kepada kelompok. Ini membuat diskusi mengalir lancar, membangun kekuatan bila setiap sumbangan baru dihubungkan dengannya.

BAGAIMANA PEMIMPIN-BERPUSAT-KELOMPOK MELAKSANAKAN KETIGA FUNGSI PENTING ITU

1. Di dalam “fungsi mendengarkan” Pemimpin-Berpusat-Kelompok:
Pertama:
Berusaha menemukan cara memasuki proses pemikiran orang lain atau belajar bagaimana masuk ke dalam “kerangka acuan” khus orang itu. Hal ini menuntut intensi untuk memahami bagaimana seseorang memandang dunia dan bagaimana memahami hal-hal untuk:
a. menyisihkan kaca matanya sendiri sehingga ia dapat melihat kenyataan dalam cara yang sama dengan orang lain.
b. Menunda ide-idenya sendiri; dan
c. Menutup serapat mungkin caranya sendiri memandang hal-hal.

Kedua:
Pemimpin-Berpusat-Kelompok menuntut sikap tertentu:
a. ia harus bersedia memahami bagaimana pembicara memandang dunia;
b. ia harus mempunyai intensi jujur untuk “bersama dengan orang lain”, dengan rasa hormat kepada pemikiran, perasaan, dan sikap-sikap-nya; dan
c. ia berusaha hanya mendengar apa yang ada dalam kesadaran pembicara dan tidak membaca tambahan apa pun ke dalam komunikasi. Ia tidak boleh menginterpretasi atau “melampaui” apa yang dimaksud pembicara waktu itu. Ia juga tidak bolehmendengarkan untuk maksud-maksud lebih mendalam, karena “aspek-apsek tidak sadar dari komunikasi”, dan karena hal yang tidak dimaksudkan pembicara.

Ketiga:
Pemimpin-berpusat-kelompok berusaha untuk merumuskan ulang dalam bahasanya sendiri pernyataan pembicara dan kemudian mengeceknya untuk melihat apakah perumusan ulangnya dapat diterima oleh pembicara.
Itulah cara terbaik untuk menguji keterampilan mendengarkannya dan salah satu cara terbaik untuk mengurangi salah pengertian dan distorsi. Ini pada hakikatnya apa yang terus-terusan dilakukan oleh pemimpin-berpusat-kelompok selama tahap-tahap awal perkembangan kelompok ini disebut “refleksi perasaan atau maksud”, untuk menyatakan bahwa pemimpin berusaha untuk mencerminkan ungkapan pembicara sedemikian tepat sehingga pembicara sendiri puas karena telah dimengerti.
Unsur resiko dalam mendengarkan:
Kita beresiko diubah karena sewaktu kita benar-benar memahami orang lain, kita mungkin membuka ide dan sikap kita sendiri terhadap yang menentang – dalam arti tertentu kita menjadi orang lain untuk saat itu. Akibatnya, kita beresiko benar-benar mengambil alih titik pandang orang lain atau pandangan kita sendiri diubah olehnya. Hal ini menuntut rasa aman dan keberanan besar untuk memasuki hubungan karena menyadari bahwa tahap itu ditentukan bagi kemungkinan perubahan kita.
2. Di dalam fungsi “menyampaikan penerimaan”, pemimpin-berpusat-kelompok menyampaikan penerimaan dari anggota kelompok dengan menghindari tanggapan tertentu dan mengandalkan tanggapan-tanggapan tertentu yang lain.
Tanggapan langsung yang membawa maksud mengubah yang lain: ini harus dihindari oleh pemimpin-berpusat-kelompok. Tanggapan-tanggapan itu adalah:
1). Mengatur, memerintah, menuntut, mensyaratkan, melarang:
Kamu harus melakukan ini.
Kamu tidak boleh melakukan ini.
Kamu harus hati-hati.
Saya harap kamu lakukan ini.
Tenanglah.
Jangan terlalu menganggap serius.
2). Mengharuskan, membujuk, memperingatkan, memberi peringatan:
Kamu seharusnya melakukan ini.
Kamu tidak boleh mengatakan hal seperti itu.
Kamu perlu memperbaiki perbendaharaan katamu.
Sebaiknya kamu tidak mencobanya.
3). Menghimbau, memohon, menghendaki, mengharapkan

No comments:

Post a Comment